Suara Hati Seorang Mantan Holiwuder Ketika Menonton Kembali Film-Film Hollywood Setelah Sekian Lama Terlena Dengan Drama Korea

Jangan dikira saya ini  penikmat drama korea sejak dalam kandungan. Sebelum mengandrungi drama-drama dari negeri oppa-oppa itu, saya dulunya hobi nonton film holiwud. Hobi nonton film ini sepertinya copycat dari Bapak saya. Bapak saya, dulu, hampir setiap malam nonton film-film cina yang ditayangkan di televisi. Lah karena saya ini nginthil (red:lengket) sekali sama Bapak, setiap malam saya jadi ikut-ikutan nonton film. Kebiasaan nonton film berlanjut hingga saya dewasa. Saat jamannya nonton film lewat CD/DVD, saya rajin sekali pinjam CD film-film di rental film. Apalagi ketika tetangga sebelah rumah buka movie rental, behh…! setiap ada sisa uang saku pasti pinjam. Segala jenis genre film saya lihat: action, romance, animation (kartun), horor, thriller. Tapi yang paling saya suka film-film eksyen. Super Hero, tembak-tembakan, detektif-detektifan (?).

Singkat cerita akhirnya saya klepek-klepek dengan pesona Ahjussi dan oppa-oppa itu dan menjadi penikmat drama korea. Dulu sebelum saya bisa download drama korea sendiri dan sebelum mengikuti drama on going, saya masih sempat nonton film-film holiwud. Tapi setelah itu film-film holiwud tidak sempat ditonton. Bahkan film-film superhero yang lagi rame-ramenya pun, sampai sekarang ada beberapa yang belum saya tonton.

Nah, beberapa hari lalu, saya kembali nonton film-film holiwud lagi. Tentu saja bukan film yang lagi happening saat ini. Bahkan ada film yang sudah tayang lebih dari 1 tahun yang lalu. Yang saya tonton lumayan banyak lah, tapi yang mau saya curhatin disini ada tiga film. Dua film superhero dan satu film romance. Berikut suara hati (beneran suara hati) saya ketika melihat film-film tersebut.

Suicide Squad & Deadpole

Waktu film Deadpole lagi rame-ramenya, banyak yang bilang film ini kocak abis. Kalau film superhero lainnya menampilkan pesona pahlawan yang keren dan kharismatik, film ini lebih memuculkan sisi humoris si pahlawan. Tapi dari awal sampai akhir film ini berlangsung, wajah saya datar-datar saja. Gak tersenyum apalagi tertawa. Guyonannya gak bisa saya tangkap. “Iki opo seh? Apane seng lucu seh?” , begitulah kira-kira suara hati saya waktu nonton film Deadpole. Ini apa saya terlalu banyak nonton drama korea apa gimana ya? Koq saya lebih ngakak lihat malaikat maut mengupas bawang dan menjemur semvak daripada lihat superhero yang katanya kocak dan antimainstream itu?

Gegara Deadpole ini, saya sempet males lihat film superhero. Kemudian gak sengajalah saya lihat teaser Suicide Squad. Sepertinya seru. Penjahat jadi superhero. Drama korea juga ada yang seperti ini. Apalagi ada Tante Harley Quinn yang bitch-bitch unyu gitu, begitu pikir saya. Setelah dapat file grentongan, saya gak begitu antusias sih, tapi karena penasaran, saya tontonlah film ini. Diawali dengan adegan suasana bumi yang mencekam karena teror makhluk asing, batin saya menjerit (wkk), “Ini koq dari dulu film holiwud perang mulu yak? Kenapa gak ada damai-damainya bumi sih? Drama Korea aja udah sampai ke percintaan antara Gendruwo dan manusia, ini koq dari dulu perang terus gak selesai-selesai. Kapan bumi damai?!!”  Kalau bukan karena pesona tante Harley Quinn mungkin belum sampai habis sudah saya hentikan nontonnya. Saya gak tau kenapa, tapi sensasi nonton superhero jaman dulu sama jaman sekarang itu beda banget. Saya gak dapat sensai tegang, berdebar-debar, terpesona dengan efek digital atau apalah namanya itu atau dengan plot twist yang bikin misuh-misuh.

The Age Of Adeline

Dibandingkan dengan nonton film-film eksyen, saya lebih nyinyir ketika menonton film romance/drama. Apalagi hidup saya ini sudah terlalu banyak drama, Eh, maksudnya apalagi saya sudah banyak nonton drama, semakin nyinyirlah saya ketika mendapati adegan atau dialog yang menurut saya iyuuuhh banget.

Terlalu sering nonton drama korea menjadikan kita- para pecinta drama- ahli dalam menebak alur cerita, adegan bahkan dialog, tul gak?? Jangan dikira ketika nonton drama korea, yang dilakukan para cewe-cewe penggila drakor hanya memandang wajah tampan sang aktor sambil mesam-mesem gak jelas. Kita juga berpikir loh. Bagaimana endingnya, sampai bagaimana nasib pemeran utamanya, juga kita pikirin loh. wkkk.

Nah, tebak-menebak alur cerita, dialog dan ending ini secara otomatif saya lakukan ketika nonton film ini. Tebakan saya terhadap film ini bakalan sad ending. Lebih tepatnya, ekspektasi saya terhadap film ini bakalan sad ending. Karena ini film holiwud, harus beda dong yah. Harus keren! Gak boleh picisan!

Jadi cerita film berikut suara hati saya seperti ini:

Seorang wanita bernama Adeline Bowman, yang lahir di tahun 1908 mengalami kecelakaan mobil ketika akan menjemput anaknya di kampung halaman. Sebuah kecelakaan yang penuh dengan keajaiban. Kecelakaan itu membuat Adeline berhenti menua. Iyes, singkat cerita Adeline masih tetep muda, seksi, mempesona meskipun umurnya sudah lebih dari 100 tahun. Eh tapi si Adeline ini gak kena kutukan loh yah. hehe. Hanya saja proses penuaanya berhenti saat diusia 29 tahun. Namun karena itu, dia harus hidup berpindah-pindah dan selalu mengganti nama dan identitasnya. Dia, sebisa mungkin tidak menjalin hubungan dekat dengan seseorang, entah itu hubungan pertemanan atau hubungan asmara.

Dimalam pergantian tahun, saat menghadiri acara perayaan tahun baru, Adeline- yang saat itu bernama Jenny- bertemu dengan seorang laki-laki, mata mereka saling bertemu, dan tanpa disadari mereka saling jatuh cinta. Tapi Adeline tidak boleh jatuh cinta. Karena dia punya rahasia besar dan juga saatnya dia harus pindah ke tempat lain. Setelah acara hindar-menghindar, pada akhirnya Adeline takhluk juga pada pria brewokan itu. Adeline juga manusia keless, sekuat apapun dia, karena penderitaan hidup yang dia alami, dia juga manusia yang tidak bisa menghindar ketika cinta menyapa (yaoloh bahasaku!!). Apalagi ketika dia sedang rindu mencintai seseorang. Weenaakk.

Cinta itu membuat hidup Adeline berwarna lagi, penuh tawa dan bahagia. Ketika dia akhirnya bisa berbahagia lagi, kenangan masa lalu saat dia harus meninggalkan laki-laki yang dia cintai disaat si laki-laki hendak melamarnya, kembali mengusik pikirannya. Baper dan galaulah dia. Perasaannya semakin gak keruan ketika anjing kesayangannya mati. Diwaktu yang tidak tepat seperti ini, si pria brewok menyambangi Adeline ke rumahnya. Adeline marah dan mereka bertengkar. Dalam hati, saya sudah menebak-nebak adegan apa yang akan dilakukan Adeline ketika dia menyesal setelah mengusir si Pria brewokan. “Jangan bilang, habis ini si Adeline berlari ke arah pria brewok terus memeluknya dari belakang?!” Ternyata tidak. Syukurlah. Masa pilem holiwud memasukkan adegan mainstream dan cheesy seperti itu. Gak holiwud banget kan yah?? hhhh.

Singkat cerita Si Adeline dan pria brewokan kembali bersama. Kemudian pria brewokan mengajak Adeline mengunjungi dan menghadiri pesta universary pernikahan orang tua si pria. Dalam hati, saya menebak ” Ojo ngomong bapaknya si pria brewokan mantan pacarnya Adeline yang  dia tinggalkan saat mau melamarnya dulu?” Tapi saya membantah dugaan saya sendiri itu. Gak mungkinlah ceritanya seperti itu. Inikan pilem holiwud, bukan drama korea.

Dan ternyata, bapaknya pria brewokan memang mantan si Adeline yang dulu ditinggal pergi saat mau melamar Adeline. hahahahaha. Si bapak ternyata masih belum bisa melupakan si Adeline ceritanya. Singkat cerita, akhirnya rahasia Adeline terbongkar oleh si mantan patjar. Si bapak yakin kalau Adeline adalah Adeline mantan patjarnya dulu yang pernah meninggalkannya. Karena takut, cemas, gelisah rahasianya akan terbongkar, Adeline pergi tanpa pamit dan hanya meninggalkan pesan.  Singkat cerita lagi, si pria brewok mengetahui Adeline pergi dan kemudian menyusulnya.

Diperjalanan melarikan diri itu tiba-tiba Adeline mendapatkan kesadaran. Dia harus berhenti lari dan sembunyi. Dia harus berani memberitahukan isi hati dan rahasianya kepada pria brewok. Saat Adeline akan kembali ke rumah orang tua pria brewok, dalam hati saya mbatin lagi, ” Ojo ngomong setelah ini si Adeline kecelakaan lagi.” Dan betul sekali sodara, bbbraaakkk! mobil yang dikendarai Adeline ditabrak truk.  Singkat cerita lagi, hehe, Adeline yang tekadnya sudah bulat, tetap memberitahu si pria brewok tentang rahasianya. Karena pria brewok wes kadung cinta mati sama Adeline, diapun bisa menerima Adeline apa adanya. Ya iyalah! meskipun usia sudah 108 tahun tapi body masih 29 tahun, kulit masih kenceng dan montok, siapa yang gak mau? hehe.

Mendekati akhir film, feeling saya mengatakan lagi “Hmm.. Ojo ngomong, gara-gara tabrakan ini “kutukan” Adeline yang tidak pernah menua itu  hilang? Dan cita-cita Adeline tumbuh tua bersama orang yang dia cintai akhirnya terkabulkan??”. Ya kan, logikanya ketika mengalami kecelakaan mobil proses penuaan Adeline berhenti. Kemudian ketika dia mendapatkan kecelakaan lagi, proses yang sempat terhenti berjalan normal kembali. Tapi saya masih berharap akhir cerita yang sedih dan kereeen.

Adegan terakhir menceritakan, Adeline dan pria brewok akan menghadiri pesta. Adeline yang bodynya bikin ngiri cewe-cewe itu berhenti didepan kaca untuk mengecek penampilannya. Tapi ada satu hal yang mengalihkan perhatiaanya. Ada uban yang terselip diantara rambut cokelatnya. Kemudian dia tersenyum bahagia. Gak jadi sad ending deh.

Ealaahhh… Entah itu drama amerika, drama rusia, drama cina, drama korea, drama tetaplah drama.